This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 20 Juni 2020

Memahami Kemuliaan Perempuan





Bersamaan dengan terus-menerusnya pergerakan serta publikasi gender (gender mainstream) pada beberapa faktor kehidupan, karena itu rupanya aksi diskriminasi, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) serta pelecehan pada wanita masih tetap jadi panorama menarik dalam kehidupan warga kita. Celakanya kejadian itu bukan hanya menerpa warga bawah (grass root) namun berlangsung di golongan berpendidikan, beberapa elit pemerintahan serta beberapa elit politik dari wilayah sampai pusat kekuasaan.

Kabar terkahir ialah pelecehan yang berlangsung dalam suatu perguruan tinggi terkenal di Jawa (2018) serta awalnya di beberapa perguruan tinggi. Selama 2018 Komnas Wanita menulis 406.178 masalah kkerasan pada wanita yang berlangsung di beberapa lintas ruangan, baik di ranah domestik, publik serta negara.

Lihatlah begitu menyedihkan aksi pelecehan sexual serta pernikahan lebih satu (di bawah tangan) yang dilaksanakan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sampai Dewan Perwakilan Rakyat Wilayah (DPRD). Masalah rumah tangga yang menerpa golongan selebriti dan penindasan yang masih tetap ramai menerpa tenaga kerja wanita kita di luar negeri serta berbuntut pada kematian.

Apa kiranya yang mengakibatkan semuanya hingga masih selalu berlangsung. Dimana impak pergerakan gender, ham serta anti diskriminasi yang sejauh ini berlangsung. Dimana impak beberapa ketentuan perundang-undangan yang sudah mengendalikan penjagaan hal itu? Demikian pula dimana impak nilai-nilai agama yang benar-benar melawan hal itu sebagai anutan warga serta bangsa ini?

Seperti yang seringkali penulis bahas di beberapa seminar serta artikel, jika masalah yang menerpa warga serta bangsa ini pada beberapa faktor kehidupan berlangsung oleh sebab kita terlalu berlebih di pahami serta memaknai kekuatan ilmu dan pengetahuan serta tehnologi (iptek) dalam membenahi, melakukan perbaikan serta menyelamatakan hidup serta kehidupan ini. Termasuk juga beberapa teori yang sudah dibuat sejauh ini serta beberapa analisis jender (terutamanya di perguruan tinggi yang sudah melahirkan beberapa buku ilmiah mengenai hal itu).

Bonus Terbaik Main Sabung Ayam Terpercaya

Ilmu dan pengetahuan serta tehnologi tidak bisa berperan dengan cara optimal bila sumber utama iptek tidak dimengerti secara baik. bukan filsafat, oleh sebab filsafat serta sejenisnya hasil proses berpikir otak (akal) manusia. Sesaat sumber asasi akal belum pernah dimengerti secara baik. Kita belum pernah menanyakan darimanakah sumbernya hingga otak dapat berpikir serta mana fikir itu sebetulnya? Semua kita terima untuk suatu hal yang telah ada serta semacam itu ada (given).

Otak atau yang juga dikenal dengan akal hanya alat (wasilah). Apa sebagai pemicu hingga otak dapat berpikir belum pernah dimengerti. Bukan otak yang berpikir tetapi ada yang berpikir di otak. Itu karena nya dalam ranah agama Islam contohnya: di terangkan jika: "mereka punyai hati tetapi tidak dipakai untuk berpikir" (Surat Al-A'raf ayat 179) Al-Qur'an tidak memakai termin otak atau akal sebab memanglah bukan otak atau akal yang berpikir tapi ada yang berpikir di otak. Bukan mata yang lihat tapi ada yang lihat di mata. Bukan telinga yang dengar tapi ada yang dengar di telinga. Coba kita baca semakin dalam, jika kita bertanya seorang mana matanya? Karena itu tentu ia akan menunjuk pada matanya serta mengatakan, "ini mata saya". Sebetulnya yang di tunjuk itu mata betul tapi saya nya mana? Tidak tahu?

Ini lah sebetulnya yang sampai sekarang tidak dapat dijawab oleh pengetahuan kedokteran mengapa manusia (dengan otaknya) dapat berpikir. Termasuk juga ketidak mampuan pengetahuan kedokteran untuk menjawab darimanakah jantung dapat mendapatkan sumber energi hingga dapat berdenyut sinyal ada kehidupan serta mengapa saat roh tidak berada di pada tubuh karena itu semua organ-organ badan kita tidak dapat berperan lagi.

Ke mana darah yang beberapa puluh liter di pada tubuh kita saat orang wafat darah itu lenyap entahlah ke mana? Mengapa otaknya yang pintar tidak dapat lagi berpikir, mengapa matanya tidak dapat lagi lihat, serta mengapa telinya tidak dapat lagi dengar? Itu penyebabnya (walau juga itu satu hal yang aneh) jika saat roh tidak berperan karena itu dokter serta paramedis masih berupaya untuk membantu seorang dengan pertolongan pernapasan contohnya dengan mendesak dadanya berulang-kali.

Yang berpikir di otak ini lah semua yang berada di wanita yang berada di lelaki tidak ada perbedaannya. Yang lain ialah fisiknya tetapi yag utama dalam diri sama-sama. Akar diri itu tidak lelaki serta tidak wanita. Disini kesalahan analisis gender yang tempatkan lak-laki serta wanita tidak sama dengan cara fisik namun dari pojok kebijaksanaan serta perlakuan tidak sama, sebab unsur itu.

Wanita serta lelaki harus diletakkan pada tempatnya yang sebetulnya hingga tidak berlangsung lagi kekeliruan pandangan serta perlakuan pada kedua-duanya. Serta seperti inspirasi fundamen tulisan ini akan memperlihatkan begitu wanita sebetulnya mempunyai posisi yang mengagumkan dibanding dengan lelaki, "wanita semakin mulia dari lelaki". Dengan kemuliaan ini karena itu atas fundamen apa seorang lelaki akan berbuat tidak etis serta akan mengejekkan seorang wanita? Sebenarnya semuanya berlangsung karena hanya ketidak-tahuan kita akan kemuliaan seorang wanita.

Share:

Dirgahayu 15 Tahun LIRA, Semakin Dewasa, Bekerja Nyata untuk Indonesia




15 tahun ialah waktu yang lama. Saya berusaha semenjak awal LIRA berdiri, berproses semenjak awal dia lahir. 2 periode jadi Bendahara Umum, serta lewat Munas 2005 LIRA, saya diamanahkan di depan semua DPD, DPW semua Indonesia jadi Puncak paling tinggi kepemimpinan LSM ini. Presiden LIRA.

Saya melihat beberapa orang tiba serta pergi. Mereka yang visioner yang masih bertahan, atau pragmatis yang sebatas cari keuntungan.

Tetapi kitalah orang - orang2 kuat yang berdiri sampai akhir. Menjaga Bangsa ini melalui karya riil untuk Indonesia. Shadow government ini bukan hanya untuk berpenampilan, lebih dari pada itu, berikut bentuk independensi kesetaraan LIRA pada Pemerintah.

LIRA memberikan dukungan penuh tiap kebijaksanaan pro rakyat. Serta jadi penentang ketetapan yang menyulikan warga. Sejak dahulu itu yang menjadi arah penting kita bergerak, mengadvokasi rakyat, bela yang kecil supaya suaranya terdengar orang - orang di atas.

Belum pernah ada pelaut ulung yang berlayar di atas danau tenang. Dia lahir dari rintangan badai ditengah-tengah samudra yang dalam. Kepemimpinan yang saya arungipun dilawan dualisme dari mereka yang haus kekuasaan.

Seperti narasi lama yang tanpa habisnya, propaganda sosial media terus didengungkan. Buat yang ikuti, tentu jemu membacanya. Buat yang pintar, tentu dapat membaca, yang menggemakan, cuma dia2 saja. Orang tidak punyai kerjaan yang mencari makan dari organisasi yang dibuat mainan.
Anda saja jemu, ditambah lagi saya yang menjalaninya. Karena itu saya tetap berikan pada beberapa Gubernur LIRA, Bupati & Walikota LIRA, dan beberapa Kader di semua Indonesia. Konsentrasilah kerja Untuk LIRA buat Bangsa Indonesia. Kitalah LIRA asli, orisinal, yang lahir semenjak 15 tahun kemarin. Nama kita asli LIRA, Mereka cuma beberapa peniru dengan nama LSMLIRA Indonesia.

LIRA disahkan lebih dini di bulan maret 2016 oleh Kemenkumham, mereka ikut2 mendaftarkan terakhir dengan nama LSMLIRA. simbol mereka lain dengan LIRA, kita rumah padi kapas, mereka bikin baru, cuma tulisan LSMLIRA. Jadi telah tak perlu dipusingkan, agar mereka cuma berkoar di Sosmed, yang mendengarpun tidak ada, mereka asyik bermain dengan diri kita. Kita konsentrasi kerja untuk bangsa.

Semua yang kita lakukan, harus adalah fakta. Saya larang kader2 sebatas klaim dari kerja seseorang. Tunjukkan , kitalah LIRA yang semenjak 15 tahun kemarin, ada serta ada dengan kebenaran, bukan hanya pencitraan. Selfie di sosial media.

Kita LIRA yang mandiri yang dipercayai Pemerintah untuk menjaga rakyat. Kita bukan tukang jam pemerintah, ditambah lagi tega memukul rakyat. LIRA bukan tukang palak sama seperti yang seringkali dilaksanakan dari sana, kita menjaga organisasi , tidak mencari hidup dari organisasi.

LIRA berisi orang2 besar, berkerabat dengan orang2 hebat. Ketua MPR, Wakil Ketua MPR, Wakil Ketua DPR, Wakil Ketua DPD, Anggota DPR, Anggota DPD, Anggota DPRD, Anggota Kabinet, Petinggi, Birokrat, ada sisi dari keluarga besar LIRA dari sana. Menjaga marwah ini, jangan permalukan nama besar yang 15 tahun dibuat dengan kerja besar.

Selamat mengukir riwayat, membuat narasi besar untuk Bangsa Indonesia.

Dirgahayu LIRA ke 15. Makin Dewasa,

Kerja Riil Untuk Bangsa Indonesia.


Share:

Memahami Iluminasi dalam Sisi Kodikologi






Kodikologi salah satu cabang pengetahuan yang pelajari mengenai naskah-naskah. Arti kodikologi (codicologie) diusulkan pertama-tama oleh Alphonse Dain, seorang pakar bahasa Yunani, dalam kuliah-kuliahnya di Ecole Normalle Superieure, Paris, pada Februari 1944. 

Tetapi, arti ini baru diketahui dengan cara luas di tahun 1949, saat karya Les Manuscrits keluar. Menurut Dain, kodikologi ialah pengetahuan tentang naskah-naskah serta bukan pengetahuan yang pelajari apakah yang tercatat di naskah.

Tidak sama dengan filologi yang pelajari mengenai arti yang terdapat dalam satu naskah, ruangan cakupan analisis kodikologi ada pada bentuk fisik dari satu naskah itu sebab kodikologi berasal bahasa Latin, yakni codex, atau bila diubah bahasakan ke bahasa Indonesia jadi ‘naskah'. 

Karena itu aspek yang ditelaah dalam pengetahuan kodikologi berbentuk bahan naskah, usia naskah, tempat tulisan naskah, serta prediksi penulis naskah.

Apakah itu Iluminasi?

Dengar arti ‘iluminasi' sekarang ini, buat beberapa warga pemula, akan mempunyai satu anggapan negatif pada arti itu. Banyak antara mereka mencocokologi arti iluminasi dengan arti iluminati, untuk satu organisasi yang lakukan ritual-ritual tidak biasa atau serta dikatakan sebagai organisasi penganut dajjal. Walau sebenarnya iluminasi dengan iluminati mempunyai ketidaksamaan yang cukup relevan serta tidak ada keterikatan antar kedua-duanya.

Bonus Terbaik Main Sabung Ayam Terpercaya

Silahkan sesaat kita membuka kitab suci al-Quran, pada surat al-Fatihah serta surat al-Baqarah ayat 1-5. Kita merasakan tulisan ayat-ayat itu yang dibingkai hiasan dengan motif-motif yang benar-benar indah. Hiasan-hiasan berikut yang dikatakan sebagai iluminasi. Menurut Sri Wulan Rujiati Mulyadi menjelaskan jika hiasan di naskah-naskah bisa dipisah jadi dua. Pertama, hiasan frame yang umumnya ada pada halaman awal, mungkin saja pada halaman akhir. Ke-2, hiasan yang memberikan dukungan teks. Keterangan pertama ialah keterangan dari iluminasi, sedangan yang ke-2 ialah keterangan dari contoh. Iluminasi dalam bagian analisis pengetahuan kodikologi mempunyai arti sebagi satu gambar yang ada di naskah. Gambar itu hanya berperan untuk satu hiasan dalam satu naskah tanpa arti yang terkait dengan teks.

Iluminasi, Sumber Ide Persuratan Waktu Sekarang
Pada jaman dulu, iluminasi cuma dipakai pada awal serta akhir naskah saja, ini karena belum ada mesin bikin yang dapat hiasi naskah keseluruhannya. Karena itu beberapa penulis naskah, cuma hiasi beberapa karyanya di bagian awal serta akhir naskahnya saja. Ini perlu dilaksanakan, kecuali meningkatkan nilai estetika dalam naskah,  untuk menarik ketertarikan beberapa pembacanya. Hingga, saat beberapa pembaca mengawali bacaannya karena itu ada rasa suka serta ketertarikan dalam membaca naskah itu. Di lain sisi, kadang iluminasi dipakai untuk penambahan nilai ekonomis sebab makin indah iluminasinya, karena itu makin mahal harga yang ditawarkan untuk diperjual-belikan.

Iluminasi mempunyai corak serta motif berlainan pada tiap jaman atau pada tiap wilayah. Pada naskah melayu kuno, iluminasi dilukiskan berdasar pernyataan hati seorang yang menulisnya. Disamping itu pada penggambaran iluminasi, ada impak bangsa Asing karena memang beberapa orang Melayu banyak yang tinggal di wilayah pesisir waktu itu, hingga banyak wisatawan asing yang lakukan perjalanan pariwisata atau untuk lakukan satu perniagaan.

Beberapa macam iluminasi bisa kita temui dalam beberapa naskah di Nusantara, contohnya saja pada naskah berbentuk surat Sultan Alaudin Mansur Syah Johan yang dicatat untuk Ang Piu Cik Putih pada 12 Mei 1896. Dalam surat itu ada iluminasi berbentuk hiasan tiga bagian, tetapi belum usai ditangani. sisi kiri serta kanan ialah hiasan bergaris ganda dengan hiasan sulur bunga serta kuncup seperti mawar; sisi atas ada hiasan belum selesai; sisi bawah tidak ada hiasan.

Ada juga di beberapa museum di Nusantara, beberapa surat yang mempunyai iluminasi tertulis Arab serta berbahasa Melayu di Sumatera, seperti surat yang dicatat oleh Sultan Iskandar Muda dari Kerajaan Aceh (1607-1636) pada Raja James I di Inggris. Surat itu dapat disebutkan untuk surat yang benar-benar indah, mempunyai panjang nyaris 1 mtr., dengan motif macam hias bunga popi atau madat yang diberi emas.

Di waktu sekarang, kita bisa lihat beberapa dokumen penting yang dikeluarkan oleh instansi, baik pemerintah atau swasta, seperti ijazah. Kita bisa lihat hiasan frame pada ijazah yang meningkatkan nilai estetika pada tulisan didalamnya. Ada juga akta kelahiran, piagam, sertifikat penghargaan, dan lain-lain. Sebagian besar dokumen penting mempunyai iluminasi yang di inspirasi dari naskah-naskah Melayu pada jaman dulu.
Share:

Menikah di Masa Pandemic Covid-19, Why Not?





Tidak disangkal, epidemi Covid-19 sudah memberikan efek rata pada semua kepentingan kehidupan manusia. Bukan hanya permasalahan ekonomi serta pendidikan yang dipandang paling berefek, permasalahan sosial budaya serta keagamaan pun tidak kalah menyusahkan. Tidak kecuali untuk kepentingan ‘pernikahan'.

Dalam Islam, pernikahan sebuah beribadah yang disarankan. Buat muslim lelaki serta wanita yang siap jalani kehidupan bersama-sama, dalam rencana cari ridhlo Allah serta jauhi tindakan zina, karena itu diharuskan kedua-duanya untuk mengikatkan janji suci mereka lewat akad pernikahan. 

Mengevaluasi sedikit mengenai makna kata ‘pernikahan' tersebut serta hukumnya, menurut asal tuturnya, pernikahan datang dari kata fundamen ‘nikah' yang diambil dari bahasa Arab ‘Nikkah' yang berarti kesepakatan perkawinan.

Kata nikah dalam bahasa arab mempunyai makna lain yakni persetubuhan. Sedang menurut arti, pengertian nikah menurut imam syafi'I, ialah akad yang meliputi pembolehan lakukan hubungan seks dengan lafaz nikah, tazwij, atau lafaz yang maknanya sebanding.

Selanjutnya pengertian nikah dikutip dari Dalamislam.com, pernikahan adalah saran Allah SWT buat manusia untuk menjaga kehadirannya serta mengatur perkembangbiakan secara sesuai dengan serta menurut aturan etika agama. Sedang hukum pernikahan dari sumber yang sama ,Dalamislam.com, mengatakan jika berdasar syariat islam serta tuntunan langkah pernikahan yang betul, hukum pernikahan dikelompokkan jadi lima kelompok, yakni harus, sunnah, haram, makruh, serta mubah.

Hukum menikah jadi harus jika seorang sudah dapat membuat rumah tangga serta bertepatan dengan itu, dia tidak bisa meredam dianya dari tindakan yang dekati zina. Hukum jadi sunnah jika seorang sudah dapat membuat rumah tangga, tetapi tidak ada kecemasan untuknya untuk lakukan hal yang menjerumuskannya ke lembah perzinahan. Meski begitu, agama islam benar-benar menyarankan umatnya untuk selekasnya menikah jika sudah dapat bertanggung jawab pernikahan serta untuk bentuk beribadah pada Allah SWT.

Bonus Terbaik Main Sabung Ayam Terpercaya

Menikah jadi haram jika ke-2 calon mempelai belum mempunyai kekuatan untuk memikul jawabi kehidupan berumah tangga serta jika dikerjakan dicemaskan akan telantarkan istrinya. 

Setelah itu, hukum menikah makruh jika ke-2 mempelai sudah mempunyai kekuatan menikah, tetapi dia masih bisa meredam dianya dari tindakan zina. Walau seorang mempunyai kemauan menikah, namun dia tidak mempunyai kemauan untuk penuhi kewajibannya untuk suami atau istri, karena itu hukum nikah jadi makruh.

Sedang hukum mubah menikah, yakni jika ke-2 mempelai sudah dapat serta ingin lakukan pernikahan, tapi bila tidak melakukan tidak dicemaskan akan melakukan perbuatan zina serta jika melakukan tidak ada kecemasan telantarkan istrinya. Hukum-hukum pernikahan di atas ialah berdasar situasi serta kekuatan seorang untuk langsungkan pernikahan.

Tentunya, sebelum seorang putuskan untuk menikah,ia harus ketahui hukum pernikahan mana yang semakin cenderung pada keadaannya itu. Sebaiknya, jika dia sudah berasa siap jalani kehidupan rumah tangga serta mencemaskan dianya terperosok dalam tindakan yang dekati zina, karena itu lebih bagus memutuskan untuk menikah.

Sebab menurut hukum islam, menikah ialah satu beribadah sunnah muakkad, yakni beribadah yang benar-benar disarankan untuk dilaksanakan serta Allah sudah mempersiapkan pahala yang berlipat-lipat buat yang melakukannya. Serta yang penting yang penting diingat dalam kemauan melakukan beribadah pernikahan ialah bagaimana seorang harus percaya pada Allah. Menghindari diri dari tindakan yang dilarang Allah SWT serta meyakini dengan sepenuh hati akan ridhlo-Nya, karena itu kebahagiaan seorang pasti terjaga dunia akhirat.

Share:

Naik Mobil Kedutaan, Serasa Diplomat



Naik Mobil Kedutaan, Terasanya Diplomat.

Catatan serta masa lalu Delegasi Indonesia dalam acara ASEAN WEEK, Seoul, 14-16 Juni 2019 (Tutup).

Setelah acara lawatan atas perundangan makan pecal ala Seoul, kami diantar ke hotel. Piranti alat musik dikembalikan ke area untuk menyimpan serta diberikan kembali pada panitia.

Staf KBRI yang baik hati yang bawa kami sampaikan informasi, jika mobil ini dapat digunakan sampai malam untuk berkunjung ke beberapa tempat di Seoul, sebelum kami pulang besoknya. Telah ada izin dari pimpinan. Semua delegasi senang.

Kami telah muat satu mobil sebab piranti alat musik telah di turunkan. Kami jalanan dengan memakai mobil kedutaan. Jenis diplomatlah kita.

Pertama lawatan ke Istana Kerajaan Korea. Sebab telah mulai malam, memang tidak dapat kita masuk semakin jauh ke istana. Hari Minggu juga. Orang Korea banyak yang libur hari Minggu. Beberapa toko di mal juga cuma 1/2 yang membuka.

Usai dari Istana Korea, kami jalanan ke kampung tradisonal Korea. Kita dapat lihat mode rumah tradisonal Korea serta ada toko yang jual baju tradisionil Korea, tetapi telah tutup. Tetapi sebab jendelanya gunakan kaca, kami dapat lihat sekilas baju-baju itu di luar.

Bonus Terbaik Main Sabung Ayam Terpercaya

Paling akhir kami dibawa mengarah pucuk untuk berkunjung ke Seoul Tower. Seoul Tower ini adalah pemancar Satelit serta ramai didatangi orang. Tempatnya tinggi serta harus mendaki serta jalannya cukup curam. Ketentuannya, mobil jangan naik ke atas, terkecuali izin spesial atau mobil kedutaan. Orang berjalan kaki naik ke pucuk tempat Seoul Tower itu. 

Mobil kami naik ke arah Seoul Tower. Ada pos pengamanan yang perlu dilewati mobil. Petugas menghentikan kami. Tetapi demikian disaksikan mobil yang kami naiki ialah mobil kedutaan, karena itu kami dibolehkan masuk serta naik ke pucuk menara Seoul Tower itu. 

Staf KBRI menerangkan jika kita bisa masuk sebab disangka diplomat yang sedang bertandang ke Seoul Tower itu. Lalu beberapa anak bising. Ada yang menjelaskan, "Sodara-sodara, saat ini kita ada di mobil kedutaan, serta kita dipandang terasanya diplomat. Jadi berperilakulah seperti diplomat," tuturnya. "Wow, bagus," kata lainnya. "Hidup Indonesia," lalu ada yang katakan lagi, "Hidup KBRI", kata lainnya lagi. Beberapa tanggapan lucu terus berjalan sampai kami pulang. Namnya anak remaja serta pemuda, anak sekolah lagi.

Sarana satu mobil yang diberi KBRI dengan staf yang bawa kami keliling sampai malam hari bukan hanya menumpang mobil biasa. Kami serius nikmati sarana negara serta keringanannya terasanya diplomat. Service serta pertolongan KBRI untuk delegasi Indonesia terasa sangat menolong sekali. Ditambah lagi narasi paspor hilang, delegasi tegang serta pertolongan tiba. Pertolongan itu dari Kedutaan .

Saat kami berpisah malam itu dengan staf KBRI yang bawa kami jalanan dengan mobil kedutaan, rasa-rasanya berat sekali. Hampir sehari kami bersama-sama, nikmati perjalanan melingkari Seoul. Beberapa anak anggota delegasi bangga sekali nikmati sarana kendaraan kedutaan itu. Terasanya diplomat mereka.

Terima kasih KBRI Seoul serta semua staf yang memberikan dukungan serta layani kami saat di Korea. Terima kasih Ibu Wakil Duta besar serta semua korps-nya. Terima kasih panitia ASEAN WEEK, ASEAN Korea Centre serta semua lembaga pemerintah tingkat kementerian yang memperbolehkan Komune Gondang Saurdot untuk delegasi Indonesia.

Hasil penilaian dari panitia serta info dari KBRI yang dikatakan dalam laporan serta penilaian di Jakarta dua minggu selanjutnya jadi semangat buat kita. Laporan dari Seoul, performa delegasi Indonesia benar-benar baik serta mendapatkan animo dari panitia serta ASEAN Korea Centre. Puji Tuhan. Rupanya musik etnik Indonesia dapat membesarkan hati serta mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia seperti acara ASEAN WEEK, Seoul, 14-16 Juni 2019 yang diadakan ASEAN Korea Centre.

Mudah-mudahan ke depan sesudah epidemi Covid-19 usai, kita dapat membenahi lagi semua kebijaksanaan pariwisata serta lawatan ke luar negeri lewat musik etnik serta kekayaan budaya bangsa lainnya kita galakkan untuk mempopulerkan serta mengenalkan kekayaan budaya bangsa kita. Wonderful Indonesia. Jayalah Indonesia. Hidup Indonesia.

Demikian tulisan catatan serta masa lalu Delegasi Indonesia dalam acara ASEAN WEEK, Seoul, 14-16 Juni 2019 kami mengakhiri. Terima kasih untuk pembaca yang mengikutinya, ditambah lagi beberapa Kners yang memberikan tanggapan serta vote-nya. Usai.
Share:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

people behave in an antisocial way when it comes to fake news

 Our searchings for expose that some individuals act in an antisocial method when it concerns phony information, intentionally discussing in...

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support